Kamis, 01 Maret 2012

PERKEMBANGAN JIWA KEAGAMAAN YANG SAYA RASAKAN DARI MASA KANAK-KANAK SAMPAI SAAT INI (REMAJA)



1.      Perkembangan Jiwa Keagamaan Pada Masa Kanak-Kanak
Yang saya pelajari di dalam mata kuliah psikologi agama bahwa sifat-sifat agama pada anak-anak tidak mendalam, anthromorphis, verbalis & ritualis, imitiatif, rasa heran. Saya rasa sifat-sifat agama pada anak-anak ini sangat sama dengan apa yang sudah saya alami ketika saya masih berumur -+ 6 tahun, saya meyakini bahwa tuhan itu ada, tetapi saya belum sadar arti dari shalat, berdoa, puasa, dll itu adalah kewajiban bagi saya sebagai seorang muslimah. Di saat itu pula saya hanya mengikuti dari orang-orang yang di sekeliling saya. ketika orang tua saya shalat, saya pun mengikuti mereka karena tuntutan dari orang tua,karena  mereka berkata pada saya shalat itu kewajiban seorang muslim dan shalat merupakan salah satu rukun islam, dan apabila kita tidak mengikuti maka dosa pun akan menghampiri, dan tuhan pun akan membenci kita dan menjauhi diri kita serta tidak disayangi oleh tuhan. Dan sinilah saya sedikit sadar arti dari shalat, puasa, dll (yang berkaitan dengan keberagamaan) yang awalnya itu tuntutan sampai timbulnya kesadaran dalam diri saya (karena orang tua saya  memperkenalkan agama), saya percaya akan adanya tuhan dan agama dalam hidup saya. Dan timbulah rasa ketergantungan karena saya ingin mendapat perlindungan dari tuhan (Allah) saya, keinginan,tanggapan, serta keinginan untuk di kenal muncul dalam diri saya.
Intinya, perkembangan keberagamaan dalam diri saya pada masa kecil hanya ingin di perhatikan, hanya mengikuti tanpa tahu arti akibat-sebab nya dari semua yang saya lakukan. Serta masih memahami dan menafsirkan sesuatu hanya dari sudut pandang saya saja, dan belum bisa mengintegrasikannya antara pendapat orang lain dan sebagainya.
 
2.      Perkembangan Jiwa Kebagamaan Pada Masa Remaja (saat ini)
Masa remaja adalah masa dimana peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, masa dimana penuh keindahan, masa mencari identitas diri, serta mencari hal-hal yang baru.
Dulu ketika saya kecil hanya mengerti sebatas teori dalam ilmu-ilmu agama, sedangkan pada saat remaja ini saya mengenal arti dari sebuah pertanggung jawaban. Pada saat remaja ini banyak gejala-gejala yang saya alami dalam konversi agama.
Perubahan yang saya rasakan pada saat remaja yaitu:
·         Perubahan fisik
Perubahan saya dari kecil sampai sekarang ini sangat beda. Dilihat dari bentuk tubuh yang mulai membesar (tinggi), suara semakin merdu, bahkan wajah pun semakin cantik.  dll
·         Perubahan biologis
Perubahan mulai dari tumbuh kembangnya organ-organ dalam diri saya. Sudah menstruasi (sudah baligh), dan kematangan seksual (sudah mengerti pacaran, hormon semakin meningkat), dll
·         Perubahan cara berfikir & mental
Perubahan ini lah yang menjadikan saya semakin mengerti akan kewajiban yang harus saya alami, karena semakin banyak ilmu yang didapat yang harus saya terapkan. Dan mulai mengetahui benar dan salahnya suatu hal.
            Dari perubahan-perubahan inilah yang membuat terjadinya konversi agama dalam diri saya. Saat ini saya sudah mengerti perubahan fisik yang ada dalam diri saya, semakin ingin tahu segala sesuatu yang berkaitan dengan unsur-unsur keinginnya mencari jati diri.
Perkembangan perasaan saya saat ini pun sangat berubah, serta cara berfikir pun sudah mengerti arti dari mana yang benar dan mana yang salah.
Disini saya merasa sudah harus bertanggung jawab atas segala sesuatu. Karna ketika saat datang pertamanya menstruasi dalam diri saya disitulah saya harus tanggung jawab atas apa yang saya lakukan. Mungkin waktu kecil (sebelum datangnya menstruasi) dosa saya masih ditanggung orang tua, tetapi setelah datangnya mens itu saya harus mengerti bahwa amal perbuatan yang saya lakukan akan dimintai pertanggung jwabannya kelak diakhir nanti. Dan shalat pun yang tadinya keharusan menjadi kebutuhan bagi saya, karna dengan shalat hati saya bisa menjadi tenang, dengan shalat saya bisa dekat dengan tuhan, dengan shalat saya dilindungi oleh tuhan, dll.
Di masa remaja ini saya tidak hanya sebagai masa kebingungan tetapi juga saya mulai mencari identitas diri, mencari hal-hal baru, saya ingin merasakan hal-hal yang belum saya rasakan. Tingkat keyakinan dan ketaatan beragama saya sangat tergantung dalam kemampuan saya menyelesaikan keraguan & konflik batin yang terjadi dalam diri saya sendiri. Tapi Alhamdulillah lingkungan sekitar saya sangat mendukung saya dalam menyelesaikan keraguan serta konflik yang terjadi dalam diri saya dengan cara mengikuti beberapa pengajian-pengajian serta mendengarkan nasehat-nasehat dari orang tua, keluarga, guru, teman-teman, serta masyarakat yang membuat saya semakin percaya akan adanya tuhan, dan meyakinkan saya bahwa hidup itu perjuangan dalam memperjuangkan keimanan dan ketaqwaan saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar